MAKALAH
PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Disusun
oleh : Dea Eka Pratiwi
NRP : 2011 13 0076
Kelompok : B
INSTITUT
ILMU SOSIAL DAN POLITIK
JAKARTA,
DESEMBER 2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Oleh
karena itu penulis sangat berterima kasih kepada :
1. Bapak
Drs. Nur Ichwan, M.Hum. Sebagai dosen Pengantar Ilmu Komunikasi yang telah
memotivasi dan membimbing serta memberi materi-materi komunikasi kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Kedua
orangtua penulis yang telah member motivasi dan dukungan untuk dapat
menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh dosen ini.
3. Teman-teman
penulis yang telah membantu memberi penjelasan tentang apa yang penulis belum
mengerti.
Segala bantuan dan dorongan yang mereka
berikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah swt.
Amin.
Penulis menyadari bahwa makalah
yang dibuat ini sangat sederhana dan masih jauh dari sempurna. Namun penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca makalah tersebut
ini.
Jakarta,
Desember 2012
Penulis
Dea
Eka Pratiwi
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………....
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG ………………………………………………………………
1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ………………………………………………………. 2
1.3 TUJUAN MASALAH ……………………………………………………………… 3
BAB II
HASIL MAKALAH
2.1 PROSES KOMUNIKASI
EFEKTIF …………………………………………………… 4
2.2 MISCOMMUNICATION …………………………………………………………… 5
2.3 MISSUNDERSTANDING …………………………………………………………… 6
BAB III
3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………… 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi
adalah penyampaian isi pernyataan manusia kepada manusia lain. Syarat
terjadinya komunikasi terdiri dari tiga imic yaitu Komunikator, Isi Pernyataan,
dan komunikan. Komunikator merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataan
kepada orang lain. Sebaliknya, orang yang menerima isi pernyataan dari
komunikator disebut Komunikan. Isi pernyataan itu sendiri merupakan message
atau pesan.
Manusia
merupakan mahkluk imic yaitu mahkluk yang tidak dapat hidup sendiri. Dengan
demikian manusia melakukan komunikasi untuk menyampaikan isi pernyataan kepada
manusia lain. Didalam menyampaikan isi pernyataan seseorang menggunakan hasil
penggunaan akal dan budinya. Isi pernyataan itu bersifat abstrak. Dan untuk
mengkonkritkannya seseorang harus
menggunakan imicg komunikasi. Lambang komunikasi sendiri artinya tanda yang
mengandung arti yang digunakan didalam proses komunikasi. Lambang komunikasi
dibagi menjadi dua yaitu komunikasi umum dan khusus. Lambang komunikasi khusus dibagi empat yaitu imic,
gerak gerik, suara, dan bahasa.
Tujuan
dari komunikasi itu sendiri adalah untuk mewujudkan motif komunikasi. Motif
komunikasi mengenai suatu isi pernyataan adalah konsepsi kebahagiaannya
mengenai suatu persoalan. Konsepsi kebahagiaan seeorang merupakan motif
komunikasinya dalam menyusun dan menyampaikan isi pernyataan kepada manusia
lain. Dalam usaha menyampaikan motif komunikasinya itu manusia menggunakan akal
dan budi. Isi pernyataan pun mnenjadi segala sesuatu sebagai hasil penggunaan
akal dan budi manusia yang disampaikan kepada manusia lain.
Pada
hakikatnya isi pernyataan sama dengan umpan balik (feedback) yaitu sama-sama hasil penggunaan akal dan budi. Sedangkan
hakikat dari komunikator dan komunikan yaitu sama-sama manusia. Di dalam
berkomunikasi ada yang disebut monolog
(satu arah) dan ada juga dialog (lebih dari satu arah). Didalam diri
manusia timbulah naluri-naluri untuk mencapai suatu kebahagiaan. Naluri
merupakan dorongan atau keinginan. Dengan sesama manusia saling berkomunikasi
maka akan terjadi proses komunikasi dimana urutsn-urutan peristiwa yang terjadi
dalam usaha penyampaian isi pernyataan manusia kepada manusia lain.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka
perumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana dengan contoh proses
komunikasi yang efektif?
2.
Begitu pula bagaimana contoh
miscommunication?
3.
Dan bagaimana contoh misunderstanding?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
1.
Agar mahasiswa apat menjelaskan
bagaimana contoh berkomunikasi dengan efektif.
2.
Agar mahasiswa dapat menjelaskan apa
yang dimaksud miscommunication dan misunderstanding.
3.
Agar mahasiswa dapat membedakan mana
yang disebut miscommunication dan mana yang disebut misunderstanding.
4.
Agar mahasiswa dapat mempelajari
miscommunication dan misunderstanding dengan baik.
BAB
II
HASIL
MAKALAH
2.1
Proses Komunikasi Efektif
Proses
komunikasi merupakan urutan-urutan peristiwa yang terjadi dalam usaha manusia
dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain. Urutan peristiwa ini
berawal dari dalam diri komunikator dan berakhir dalam diri komunikan. Tahapan
tahanpan proses komunikasi yaitu :
Tahap I : proses komunikasi dalam diri
komunikator
Tahap II : Proses komunikasi antara komunikator
dengan komunikan
Tahap III : Proses komunikasi dalam diri
komunikan
Tahap IV : Proses komunikasi antara komunikan
dengan komunikator
Tahap V : Proses kominikasi dalam diri
komunikator
Dalam proses komunikasi terdiri dari 5 tahp. 3 proses
komunikasi dalam diri manusia (Intra
Personal Communication), dan 2 proses komunikasi antar manusia (Inter Personal Communication). Proses
komunikasi berawal dari komunikator yang menyampaikan IP. Dan komunikator
berhak menyampaikan umpan balik (feedback).
Cotoh dari proses
komunikasi efektif :
Wahyu : “Apa kamu sudah menyelesaikan tugas makalah
Don?”
Doni : “Sudah za, dari dua hari yang lalu.
Bagaimana dengan kamu?”
Wahyu : “Sudah Don, tapi baru setengah, aku belum
begitu paham soal Misunderstanding”
Doni :
“Hemm yasudah nanti akan ku bantu kamu untuk menyelesaikannya.” (berfikir
kasihan kepada Reza)
Wahyu : “Wah makasih banget ya Rez” (sambil tersenyum
bahagia)
Antara Wahyu dan Doni
telah terjadi dialog yang menggunakan penggabungan akal dan budi. Yang mula-mula
menyampaikan IP adalah Wahyu. Terhadap IP Wahyu ini, Doni menyampaikan umpan
balik (feedback). Terhadap IP Doni yang
merupakan feedback ini Wahyu menyampaikan IP yang merupakan feedbacknya
terhadap feedback Doni. Berarti dimana komunikan mampu memahami IP yang
disampaikan oleh komunikator. Dan sebaliknya, maka dengan itu tercapailah
tujuan komunikasi yaitu terwujudnya motif komunikasi. Dengan motif
komunikasinya dalam menyampaikan IP kepada manusia lain merupakan motif
komunikasi seseorang.
2.2
Miscommunication
Miscommunication
adalah kesalahpahaman didalam memahami isi pernyataan yanag disebabkan karna
factor kemampuan fisik yang rendah dan atau kemampuan intelektual yang rendah.
Kemampuan intelek sama dengan kemampuan akal seseorang. Kemampuan intelek
dipengaruhi oleh luas pengalaman yang diperoleh dan tingkat pendidikan yang
didapatkannya.
Kemampuan
akal yang berbeda antara manusia-manusia ini harus mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh manakala kita menyampaikan isi pernyataan kita kepada orang
lain. Jika tidak maka kita tidk akan berhasil mewujudkan motif komunikasi.
Faktor pertama yang harus diperhatikan adalah kemampuan peralatan dari
komunikator dan kedua dari komunikan.
Terjadinya
kesalah pahaman dalam salah satu proses komunikasi akan menyebabkan tidak
tercapainya tujuan dan misi yang hendak dicapai. Dengan begitu mka tidak akan
tercapainya suatu konsepsi kebahagiaan seseorang.
Contoh
terjadinya miscommunication:
Komunikator : Nisa Komunikan : Jeje
Gita menyampaikan IP
kepada Jeje : “Kemarin ibuku membeli Apel sebagai oleh-oleh dari Malang”.
Jeni yang telinganya
agak terganggu salah memahami maksud dari IP Nisa. Sehingga feedback yang
disampaikan Jeje : “Kasihan sekali ibumu hanya membeli apel saja sampai
bernasip malang seperti itu”. Didalam diri Jeje terjadi proses komunikasi.
Namun karena pendengaran Jeje yang kurang, ia salah memahami maksud dari isi
pernyataan Jeje. Maka antara Nisa dan Jeje terjadi miscommunication. Sehingga tidak terwujudnya motif komunikasi.
Dari keterangan diatas
dapat diambil kesimpulan:
a. Isi
pernyataan yang diterima oleh peralatan jasmaniah Jeje “Ibunya Nisa bernasip
malang ketika membeli apel”.
b. Pemahamani
Jeje terhadap isi pernyataan : salah.
c. Sebabnya
adalah :
1) Sikap
Jeje terhadap isi pernyataan Nisa : merasa iba dengan nasib ibunya Nisa.
2) Umpan
balik (feedback) Jeje terhadap IP
Nisa : dengan muka iba ia merasa kasihan karena Cuma karna beli apel saja nasib
ibunya Nisa pun menjadi malang.
d. Penyebab
kesalahpahaman ini adalah akibat terganggunya pendengaran Jeje sehingga terjadi
kesalahpahaman.
e. Proses
komunikasi antara Nisa dan Jeje diatas disebut miscommunication.
f. Jeje
salah memahami isi pernyataan Nisa karena factor kemampuan fisik.
2.3
Misunderstanding
Missunderstanding adalah kesalahpahaman didalam memahami
isi pernyataan yang disebabkan karena faktor kemampuan budi yang rendah atau
estetika moral ahklak yang dianut berbeda. Budi adalah salah satu perangkat
rohaniah manusia yang dapat membedakan mana yang baik mana yang buruk (etika,
moral, ahklak), dapat membedakan mana yang jelek mana yang indah (perasaan
keindahan atau estetika) dan mana yang adil dan yang tidak adil (perasaan
keadilan).
Contoh :
Rere memasuki salah
satu butik di daerah kemang. Ia hendak memilih dress untuk dipakainya dihari
ulang tahun temannya besok minggu. Ia pun hendak memilih dari berbagai macam
contih dress yang ditunjukan oleh SPG dibutik tersebut. Yang bekerja waktu ia
memilih dress adalah perasaan estetikanya. Perasaan keindahan manusia berbeda
satu sama lain, disebabkan berbeda falsafah hidup.
Dalam memahami isi pernyataan dari komunikator, selain
faktor intelektual atau akal, faktor budi (etika, estetika, perasaan keadilan)
ikut bekerja.
Berikut adalah contoh
Missunderstanding :
Komunikator : Asep Komunikan : Andi
Asep menyampaikan
IP kepada Andi : “Andi enggeus sabaraha
lila tinggal didieu teh?”
Andi yang baru beberapa
hari tinggal di Bandung belum begitu mengerti bahasa sunda. Meskipun waktu SD
ia sempat mempelajari bahasa sunda, Ia hanya mengerti sedikit saja itupun
kata-kata yang umum. Dan kebetulan Lila sahabat Andi waktu SMA. Dalam diri Andi
terjadi proses komunikasi. Dalam proses pemahaman, Andi mengingat yang dulu
pernah ia pelajari. Kalau enggeus itu artinya sudah, sabaraha itu berapa, dan
didieu itu disini. Sehingga sikap Andi bingung, heran dan merasa diejek. Kenapa
Andi merasa terejek, karena ia mempunyai kesimpulan bahwa motif komunikasi Asep
yang mengejek Andi dengan bertanya sudah berapa lama tinggal dengan Lila.
Sehingga umpan balik
Andi : “Saya disini tidak tinggal bersama lila, tapi bersama kakak saya untuk
melanjutkan kuliah di Bandung”. Kemampuan fisik Andi sempurna dan kemampuan
inteleknya dapat memahami isi pernyataan Asep. Mendengar jawaban Andi, Asep pun
tertawa terbahak bahak. Akibatnya terjadi kesalahpahaman. Antara Asep dan Andi
tidak terjadi miscommunication karena
Andi dapat memahami IP Asep sebagaimana adanya. Antara Asep dan Andi terjadi misunderstanding, karena norma etika
mereka tidak sama.
BAB
III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Seseorang dalam menyampaikan isi pernyataan
dengan menggunakan hasil peng- gabungan
akal dan budi. Isi pernyataan yang disampaikan komunikator harus diterima oleh
akal dan budi komunikan dan dapat dipahami dengan baik agar terwujudnya motif
komunikasi komunikator. Jika salah satu perangkat jasmaniah atau rohaniah
komunikan tidak berfungsi dengan baik, maka tidak akan terwujudnya motif
komunikasi yang dapat melahirkan konsepsi kebahagiaan seseorang. Karena
konsepsi kebahagiaan seseorang merupakan motif komunikasi- nya dalam menyusun
dan menyampaikan isi pernyataan manusia kepada manusia lain.
No comments:
Post a Comment